Senin, 06 Oktober 2014

Bukan Tentang Balasan


Ketika jatuh cinta, yang akibat kejatuhannya membuat sakit, terkadang rasa sakitnya itu memiliki orientasi yang berbeda.

Bukan tentang cinta yang tak berbalas, tapi mengapa bisa manusia jatuh cinta semudah itu?

Sering kali aku berusaha memperbaiki diri, mencoba menjadi lebih baik, yang terbaik, berharap bahwa suatu waktu Tuhan akan memberikan seseorang yang baik pula. Seseorang yang ada, untuk membuat saya jatuh cinta, seseorang yang membuat saya ingin menjadi lebih baik lagi.

Tapi kadang iman kita sedang diuji, dan mungkin sedang dalam kadar yang paling lemah. Dan saat godaan itu datang dari seseorang yang tidak pernah aku bayangkan, hati tak dapat menampik. Saya jatuh cinta, dan akhirnya terkungkung elegi karena telah begitu mudah untuk jatuh. Kini terperangkap dalam dilema yang mengerikan, cinta itu anugerah atau ujian dari Tuhan ? 

Kembali saya berdoa dalam – dalam, di tengah relung hati yang senantiasa memohon, agar Tuhan memberi saya kekuatan, agar saya kembali berdiri lagi, tidak terjebak dalam kejatuhan ini. Agar di masa nanti, ketika tiba saatnya seseorang yang tepat datang menghampiri saya, untuk membuat saya jatuh cinta untuk yang terakhir kalinya sebelum saya kembali, saya telah siap. 

Dan Tuhan, teruntuk orang ini, yang saat ini tengah memenuhi bahkan celah paling sempit pun di hati saya, berikan padanya kasih sayang, rahmat dan perlindunganMu. Karena entah di masa depan, saya masih dapat mendoakannya lagi atau tidak.

Hanya Engkau yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.


Rabu, 01 Oktober 2014

Bayangan

Terkadang, dalam kesendirian, diantara pikiran yang kelelahan, di ambang perasaan ingin menyerah, saya kembali mencoba membayangkan ayah saya.
Dulu, saat ayah saya masih seorang mahasiswa, apakah ia seperti saya? Apakah ia seorang yang aktif? Apakah dia seorang yang bahagia dengan akademik kuliahnya? Apakah kesuksesannya saat ini adalah karena masa kuliahnya ? Apakah ia adalah orang yang rela bolos kuliah demi organisasi ? Apakah dia bangga pada saya? 
Akankah dia bangga pada saya ? 


Hanya dengan membayangkan hal – hal yang tidak saya ketahui di masa lalu dan di masa depan, barangkali cukup memberikan motivasi agar saya kembali bekerja. Karena masa sekarang adalah untuk masa depan.