Kang Windo - Kang Wardhon - aku (maksain)
Tulisan ini dibuat karena request
dari duo maut Windo-Wardhon. Mereka minta aku nulis tentang mereka menurut
pandangan aku. Nah loh! Terserah aku kan yaaa.. hahahaha
By the way , oke aku ceritakan
terlebih dahulu siapa mereka ini.
Karena NPM nya duluan kang Windo,
yaudah tentang kang Windo dulu aja yaa..
Nama lengkapnya R. Herwindo W.P..
R nya Raden, W nya Wijosena, P nya Putra. Anak pertama dari dua bersaudara. Dan
memiliki darah biru (kata Winna) karena kebanyakan makan oreo. *ganyambung.
Dia adalah senior di jurusan
sekaligus di Caldera. Gimana ya mendeskripsikan orang ini ? Pokoknya beliau ini
gimbal. Dulunya tapi. Sekarang rambutnya normal kayak makhluk hidup kebanyakan.
Orangnya kuruuuuus banget. Beliau ini orang yang menginspirasiku untuk memikirkan
teknik donor lemak, karena dia adalah resipien yang sangat membutuhkan lemak.
Pertama kali kenal kang Windo
dari mabim di jurusan. Ngeri. Orangnya nyantai tapi tiba-tiba meledak aja. Makin
kenal dia setelah masuk Caldera. Dan makin kaget, karena ternyata dia lebih
dari sekedar nyantai-kemudian-meledak. Dia salah satu penyanyi kagetan yang
suaranya keren menurut aku. Suaranya tuh serak-serak somplak. Pokoknya kalau
kang Windo udah duet sama gitar yang dimainin sama kang Wahyu STYP, udah deh.
Ancur sekre. Hehehe. Pengen deh suatu saat ketika aku tampil di depan banyak
orang, duet sama kang Windo. Dan dia paling ganteng kalo udah nyanyi. Lagu
apapun.
Kang Windo adalah orang yang
paling ‘nyair’ di sekre. Kata-katanya kebanyakan adalah puisi. Tiada hari tanpa
bikin tweet dengan puisi. Tiada waktu tanpa merayu kang Yangqi dengan puisi.
Puitis banget, dan jujur aku suka susah mengerti makna puisi kang Windo. Udah
EYD banget lah puisinya. Tau kan EYD apa? Ejaan Yang Di-windo-kan. Hehehee
Pas bareng dia di lapangan,
bingung menyikapi dia yang seakan tiba-tiba berkepribadian ganda. Kadang lawak
banget, terus tiba-tiba puitis dan bijaksana. Dan sialnya, sikap aku ga pernah satu frekuensi sama dia. Kalau aku lawak, dia nanggepin puitis. Kalau aku puitis, dia ngamuk karena merasa tersaingi. Wkwkwkwk
Aku ga punya pengalaman khusus
dengan kang Windo. Hal yang paling aku inget tentang dia ada dua : Rambut
gimbal dan sundut rokok.
Inilah kang Windo J
jaman masih 'marleyisme'
versi tobat
Residivis selanjutnya adalah bang Wardhon. Nama
lengkapnya Yangqi T.S.R. Wardhono. T.S.R. bukan kepanjangan dari Tuna Susila
Rahasia kok. Tapi kepanjangan dari Tri Subar Rizki. Dia anak ketiga dari 4
bersaudara. Dulunya kribo. Sekarang kriting. Hehehe
Sama kayak kang Windo, aku kenal
kang Yangqi dari mabim di jurusan. Dia dan kang Windo adalah salah dua orang
yang telah membuat nangis koordinator angkatan aku. Kang Yangqi juga senior di
Caldera, dan dia ngebet banget untuk cepet-cepet lulus biar jadi Anggota
Istimewa (anggota penuh Caldera yang udah lulus).
Pas aku masih anggota muda
Caldera, kang Yangqi cukup jarang ke sekre karena sering kuliah lapangan gitu.
Sekalinya ke sekre, dieeeem aja. Tapi kebetulan beliau semester kemarin ngambil
Fisika Matematika II dan sekelas sama aku. Dari sekelas inilah, aku memahami
bahwa selama ini aku telah tertipu. Kejaimannya selama ini ternyata untuk
menutupi kekecretan dia yang sesungguhnya! Di kelas, dia cukup membawa bad influence ke anak-anak lainnya.
Sehingga kita jadi saling menyukai sesama jenis. Boong deng.
Kang Yangqi ini orangnya
berprospek untuk jadi tukang poto keliling atau pemilik warteg. Jago banget
masak soalnya, dan suka fotografi pula. Pengalaman mengatakan bahwa kang Yangqi
berada dalam kondisi terbaiknya saat memasak. Kalo di sekre biasanya mendzalimi
orang, tapi pas dia masak, aduh baiiiikkkk banget. Aku ngerasa kang Yangqi
bermartabat tuh kalo lagi masak. Sopan banget, kalem banget, ganteng banget,
top banget. Dan sejauh ini, apa yang dia masak ga pernah bikin kecewa perut
aku. Kalo kang Windo gantengnya pas nyanyi, kang Yangqi ganteng banget kalo
lagi masak.
Kang Yangqi suka banget melihara
naga, terus ditandingin ama naga-naga lain di Dragon City -___- main dota juga
dia itu fanatik banget. Kasian calon istrinya kelak, siap-siap dikasih mas
kawin selusin kopi. Buat nemenin begadang main dota. Hih.
Pengalaman aku yang asik sama
kang Yangqi ada dua. Pertama pas kita jadi rekan seperjuangan dalam sebuah proyek
yang banget penting bernama “Middle exam” alias UTS Fismat. Yaaa saat itu kita
cukup kooperatif lah yaa meski aku pikir kalau aku lebih sering ‘berinvestasi’
di proyek ini. Kedua pas PLDC XIII kita plus Winna jadi TimPur alias Tim Dapur.
Dia jadi komandan sekaligus kokinya, Winna jadi koki, dan aku jadi penguji rasa
alias tukang icip-icip. Hehehe. Seperti kata aku sebelumnya, kalau kang Yangqi
asik banget pas lagi masak, maka proses masak-memasak saat PLDC XIII kemarin
cukup memberi memori yang keren karena saat di rumah ataupun di kampus aku
jarang sekali masak.
Inilah kang Yangqi J
pemakan segala -___-
cakepan perahu daripada si akang, hehe
Kenapa mereka jadi duo maut
begitu? Soalnya kemana-mana bareng mulu. Kelakuannya sebelas dua belas. Kalau
mereka udah disatukan, aduh udah deh. Para korbannya jadi pada males hidup
pokonya. Duo maut ini sukses banget kalo jadi pelawak, perusuh, pemberontak,
pembocor rahasia, penganiaya, penyemarak,
dan pemberi kehidupan di Sekre Caldera.
Harapanku selalu buat mereka,
semoga mereka juga sukses terus dalam setiap segmen kehidupan mereka, sekarang
ataupun nanti, dan dimanapun mereka berada. Meski menyesal telah mengenal
mereka, tapi aku ga nyesel telah membuat mereka menyesal telah mengenal aku.
Hahahahaha
Wadduuh dil. Si winna masak bareng kang yangqi?? Hahaha, mimpi indah tuh. Hehehe *masihgasi?
BalasHapus_12
hahahhaa,,, gatau tah.. silahkan ditanyakan pada winna :P
HapusEEEEEEEEEEEEE AAADDDDDDIIILLL! GW GANTEEENG TIAAP SAAT DIL!!!! BUSSEEETT!
BalasHapusDuh, itu sapa lg yg komen bebawa aink? Hahahaa. semua yg deket ama gw pasti mimpi indah kok! dijamin! AHHAHAHAAHA
buset kang biasa aja komennya -_- ... ciyeee terkenal ciyeee :P
Hapus