Minggu, 11 Mei 2014

Crazy Twenty


Saya nulis postingan ini, mungkin konteks ceritanya tentang hari jadi saya yang ke dua puluh. Tapi saya tulis ini sebagai bentuk persembahan untuk mereka, sahabat-sahabat saya yang memalukan, tapi membuat saya bangga telah mengenal mereka. :)

Lagi-lagi pulang ke kosan dengan kondisi abnormal.
H+1 20 tahun, pulang ke kosan dengan badan dan baju basah kuyup, bau dan menjijikkan karena diceburin ke cekdam Unpad dengan hinanya oleh para antek-antek POM (Pekan Olahraga Mipa) 2014.
H+3 20 tahun, pulang ke kosan dengan badan dan baju basah kuyup, ekstra dangdut karena disemprot glitter alay sama Winna dan Baper dan para pasukan-pasukan himpunan lainnya.
Ah Tuhan.

Saya merasa aneh. Di usia yang udah masuk kepala dua ini (berasa tua -_-), Engkau masih memberiku kesempatan untuk ‘dianiaya’ di hari kelahiran saya. Meski udah ga pake sandiwara-sandiwaraan lagi, tapi tetep aja klik banget penganiayaannya. Hal-hal sederhana seperti menceburkan orang ke cekdam, menyiram orang dengan air bekas cuci piring, menyemprotkan glitter alay, colek-colekkan muka pake whipped cream, dan aksi ‘sadis’ lainnya, seakan kembali merefresh mental kanak-kanak saya. Perasaan menjadi anak-anak itu, adalah salah satu anugerah Tuhan yang amat saya syukuri karena dapat merasakannya dengan bahagia – yang entah mengapa saya takut kehilangan perasaan itu.

Saya memang menantikan kedewasaan berkembang dalam diri saya. Namun saya enggan melepas masa kekanak-kanakan saya ini. Seakan itu adalah aset yang sangat berharga dalam hidup saya, aset yang dapat membahagiakan saya dalam beberapa waktu. Dan saya teramat bersyukur telah menjadi bagian dari lingkungan tempat saya sekarang. Lingkungan yang dapat melatih kedewasaan pemikiran saya, tapi tetap dapat memelihara mental kanak-kanak saya. Kadang saya begitu takjub dengan orang-orang di sekeliling saya yang begitu hebat, begitu dewasa namun tiba-tiba berada dalam kebocahannya. Mereka yang tahu saat dimana mereka menjadi begitu kuat, dan saat dimana mereka menjadi memalukan. Hahahhaa

Dan dari hasil H+1 dan H+3 20 tahunan saya, muncul saja perasaan semacam takut. Takut akan kehilangan mereka. Barangkali saya takut kehilangan pikiran kanak-kanak saya, karena mereka lah yang membantu saya untuk tetap mempertahankan pola pikir seperti itu. Tapi lebih dari sekedar itu, saya bersyukur telah mengenal mereka. Kalau bahasa so sweetnya, ada suatu ruang khusus di tubuh saya yang mereka termasuk ke dalamnya. Wkwkwk lebay yaa. Ah Tuhan. 

Saya merasa malu. Mungkin mereka berharap saya nraktir mereka makan, atau jalan-jalan ke tempat wisata yang asyik untuk merayakan 20 tahunan saya. Tapi maafkan saya yang begini. Yang belum bisa memberi apa-apa, padahal kalian sudah memberi banyak pada saya. Saya hanya dapat berdoa dalam hati, semoga Tuhan membalas lebih banyak budi baik kalian selama ini terhadap saya, dan semoga saya bisa membahagiakan kalian suatu saat nanti. Terima kasih karena selama ini telah menerima saya apa adanya. Saya ini memang pelupa. Tapi saya tak sudi melupakan kalian. Bukan Sweet Seventeen yang menakjubkan, tapi Crazy Twenty yang mencengangkan. Sahabat-sahabat yang aku kasihi, Tuhan yang Maha Agung yang telah mengirimkan kalian dalam hidup saya. Alhamdulillah. 

2 komentar: