Tuhan
Disanakah Engkau?
Lihatkah aku ?
Tuhan
Aku begini saja, tak tahu berupa apa
Menyemai banyak padi, menuai banyak nyeri
Dalam sunyi ku meringkih, dalam sudut ku
tersunyi
Dalam gelap ku tertekan, dalam kekang aku
tak terulang
Tuhan
Ada banyak himpunan asa, bagai sebuah
melodi pentakosta
Aku menyuruh hati untuk melihat, bahwa kita
hanyalah hamba dan penguasanya
Segala-gala yang kau pastikan benar, adalah
kebenaran setulus-tulusnya
Dan aku menunggu apapun yang ada , apapun
yang sanggup kau tindak untuk diriku
Tuhan
Aku sering melirih dalam pejam, menyeruak
luka hati
Sudah 1 windu terlewati
Mungkin bagai pengecut, aku bersembunyi
menata mati
Mereka-reka apa yang bakal
Aku jadikan apa yang terjadi
Tuhan
Aku menyongsongMu, kau kemana pergi
Aku mencintaiMu, kau kemana akan pautkan
hati
Ringkik kuda terdengar nyaring, tapi
telingaku sunyi dari bising
Tidak ada komentar:
Posting Komentar