Semua terpaku mendengar ucapan Kenneth.
“Bagaimana jika itu arah barat?” ulangnya sambil menunjuk
arah matahari terbit. Sinarnya menyembul dibalik gunung-gunung yang menjulang.
Beiser sambil tertawa melecehkan, ia mengeluarkan kompas
dari dalam carriernya dan menunjukkan pada Kenneth.
“Itu arah timur. Kau lihat kompas ini?” Griffith mencemooh.
“Aku tidak mau melihat dengan mataku. Aku hanya melihat
dengan hatiku dan berprasangka, itulah arah barat. Hari ini matahari terbit
dari barat.” Kenneth bersikeras. Beiser dan Griffith mengangkat bahu.
Tanah tiba-tiba berguncang. Gunung-gunung tiba-tiba
terangkat, langit seakan runtuh. Griffith dan Beiser berteriak. Dan Kenneth
terbangun dari tidurnya.
“Terima kasih Tuhan. Hari ini belum kiamat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar