Minggu, 09 November 2014

Karena Cinta

Karena orang – orang yang kita cintai, kita sering kali begini.




Karena orang – orang yang kita cintai, kita sering kali mengabaikan rasa lelah. Bahkan beberapa kali menyembunyikan patah hati. Hanya untuk memastikan agar dia tetap ada di samping kita. Agar kita tetap bisa menatap matanya, dan meyakinkan diri, inilah cinta.

Sering kali juga kita mengalah. Bukan untuk menerima kalau kita kalah, hanya untuk menjaga agar hubungan kita tetap indah. Kita menerima dia yang sedang kesal. Tak jarang dia malah marah – marah. Kita tetap saja mengalah. Ini bukan untuk menunjukkan kita lemah, tapi untuk mengajarkan beginilah cinta bersabar.

Mungkin benar begini. Bahkan saat kata – kata orang lain menyudutkan kita, kita sama sekali tidak peduli dengan semua itu. Bagiku, inilah cintaku. Inilah yang ingin ku perjuangkan. Peduli apa denganmu yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya hati dan jantung terjerat rindu. Kita mengabaikan segala ejekan, celaan, juga nasihat – nasihat yang menggurui, seolah mereka orang – orang paling bahagia dalam hidupnya.

Begitulah cinta. Ia mengajarkan kita pelan – pelan untuk berjalan. Dengan  segala pedih yang pernah kita perjuangkan. Dengan segala pandangan orang yang tak pernah kita pedulikan. Setelah kita kuat berjalan, kita selalu tahu, apakah ingin meninggalkan atau tetap bertahan.

Kita selalu punya sisi bahagia. Bahkan pada cinta yang mungkin saja disebut orang – orang sebagai sebuah kesalahan.  Dan pada akhirnya, kita hanya perlu menarik nafas dalam – dalam, lalu melepaskannya. Kita berhasil melewati semuanya. Sendiri atau berdua. Patah hati atau saling mencintai. Semuanya akan jadi cerita yang kita kenang kala tua nanti. Dan kembali mengenang saat pahitnya berjuang hanya untuk merasakan, beginilah cinta.

26 Oktober 2014

Catatan Seorang Teman 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar