Gara-gara keseringan ngacak-ngacak daleman laptop temen, aku
jadi nemuin lagu yang berjudul “Titanium”. Lagu ini ditembangkan (ditembangkan?
Lu kata pupuh?) oleh teteh Sia dan akang David Guetta. Pas didengerin, wah
lagunya masih kalah sama ABG tua-nya Fitri Carlina. Kalah karena kita ga bisa “asik
asik JOSS” di lagu ini. *apaan sih, mental
dangdut dasar*
Lagunya enak juga. Dan pas
nemu cover lagunya yang dinyanyiin sama Christina Grimmie pake piano, aduh
makin demen aja. Aku nungguin lagu ini dicover sama Rhoma Irama, ya setidaknya
biar Pak Haji ngeksis lagi ya paaaaaaakk!? (pake intonasi Mpok Nori)
Karena lagunya ear-catching(?),
maka akhirnya aku jadi kepo sama liriknya. Nyadar nilai Toefl pas-pasan,
akhirnya konsul ke aa Google yang emang paling top buat ngosrek-ngosrek lirik
ini lagu. Setelah bergelut dengan perjuangan mengelilingi seantero rumah sambil
ngangkat-ngangkat laptop kayak orang kesetanan (baca: nyari sinyal modem),
akhirnya dis is it!
You shout it out
Kau berteriak
But I can't hear a word you say
Tapi aku tak dapat mendengar kata yang kau ucapkan
I'm talking loud not saying much
Aku bicara dengan keras tidak banyak bicara
I'm criticized but all your bullets
ricochet
Aku sedang mengkritik tapi semua pelurumu memantul
You shoot me down, but I get up
Kau tembak jatuh aku, tapi aku segera bangun
I'm bulletproof, nothing to lose
aku tahan peluru, nggak ada kehilangan
Fire away, fire away
tembak saja, tembak
Ricochet, you take your aim
memantul, kau ambil tujuanmu
Fire away, fire away
tembak saja, tembak
You shoot me down but I won't fall
Kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
You shoot me down but I won't fall
kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
Cut me down
coba jatuhkan aku
But it's you who have further to fall
tetapi sebenarnya adalah kau yang selanjutnya akan jatuh
Ghost town, haunted love
Kota berhantu, cinta yang berhantu
Raise your voice, sticks and stones may
break my bones
Naikan suaramu, tongkat dan batu mungkin dapat mematahkan
tulangku
I'm talking loud not saying much
aku bicara dengan keras tidak banyak bicara
I'm bulletproof, nothing to lose
aku tahan peluru, nggak ada kehilangan
Fire away, fire away
tembak saja, tembak
Ricochet, you take your aim
memantul, kau ambil tujuanmu
Fire away, fire away
tembak saja, tembak
You shoot me down but I won't fall
Kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
You shoot me down but I won't fall
kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
I am titanium
aku adalah titanium
I am titanium
aku adalah titanium
Stone-hard, machine gun
kerasnya batu, senapan
Firing at the ones who run
akan menembaki kepada orang yang menjalankannya
Stone-hard, those bulletproof glass
kerasnya batu , kaca anti peluru
You shoot me down but I won't fall
Kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
You shoot me down but I won't fall
Kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
You shoot me down but I won't fall
Kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
You shoot me down but I won't fall
Kau tembak jatuh aku tapi aku tak akan jatuh
I am titanium
aku adalah titanium
I am titanium
aku adalah titanium
Sumber : http://daleminlirikmusiklagu.blogspot.com
Mantap kan ya ? Di lagu ini yang nyanyi tuh si Titanium, I
am titanium I am titanium. Keren banget si titanium, satu-satunya unsur kimia yang bisa nyanyi!
Wah kereen (udah ini tulisan gua, terserah ya gua mau ngomong apa juga okeh?)
Berlanjut
dari kepo ke lirik, aku kepo lagi deh, kok Titanium sih yang terpilih untuk
bernyanyi disini? Kenapa gak emas aja? Kali aja emak-emak di tempat arisan jadi
pada demen ini lagu. Atau kenapa gak unsur Cl aja, atau Chloride, atau kalau di
Brebes dia disebut Klorida. Klorida kalau kena air kan meledak, atau bakal nge-JOSS kalau jumlahnya dikit. Jadi kecapai deh ini lagu
bisa dinyanyiin Fitri Carlina. (maap ya gejolak dangdut tiada putus)
Karena ga
kuat terbebani nafsu kepo yang menggelegak secara merata ke seluruh mata, hati
dan pikiran ( -__- ) akhirnya aku melakukan penelusuran di Google lagi.
Titanium, why?
Nama
titanium diambil dari nama Titan, salah satu dewa dalam mitologi Mbak Yu dan Mbok Nani, jadinya Yunani *minta timpuk*
si aa
Titan ini dibenci sama ayahnya karena dia kuat banget, gaada tandingannya. Karena
itu, ayahnya ngurung dia di bawah permukaan bumi. Unsur Titanium emang pas banget
buat dapet nama ini karena selain titanium adalah unsur yang kuat, dia adalah unsur
ke-9 terbanyak yang ada di kerak bumi.
Secara
kimiawi, Titanium memiliki massa 1.6 kali lebih besar daripada alumunium tapi
dua kali lebih kuat. Kuat setangguh baja tapi massanya cuma 60% dari baja. Titanium
merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan
dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan
karat terhadap udara, air, bahkan larutan asam kuat. Logam ini tahan pengikisan
20 kali lebih besar daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania
lebih tampak cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik.
Pada
sistem periodik terletak pada golongan IVB dan periode 4. Nomor atom titanium
adalah 22. Titanium memiliki titik lebur 1.660*C dan titik didih 3.287*C. Titik
lebur yang tinggi bikin si titanium susah banget diolah dalam proses termal.
Titanium
ditemukan oleh William Gregor pada tahun 1790 dalam bentuk pasir magnetik yang
kemudian dikenal di Brebes dengan nama Ilmenite (Bravo lah Brebes!).
Titanium murni akhirnya diperoleh 120 tahun kemudian. Hedon bangeet.. Karena
proses pemurniannya yang uye, cetar dan melezatkan (?), maka dia dihargai lebih
mahal dari emas. Nah lho, bisa jadi objek arisan yang baru nih si titanium.
Dan aku
ga ngerti, kenapa gara-gara satu lagu yang enak didenger doang, aku jadi
membuka luka lama (baca: belajar kimia). Ngerti deh, kenapa ini lagu judulnya
Titanium. Lagu ini nyeritain kalau apapun yang orang lain lakukan atas kita,
entah mengecam, menghina, atau apapun yang penting ada unsur ngebully nya, kita
bakal tetap kuat, dan gak akan jatoh karena kita adalah Titanium. Ih kalau gua
mah ogah, gua mah orang, bukan Titanium. Udah.. ini tulisan gua
okeh?
Lirik
lagu diatas kalau dinyanyiin sama Tante Omas mungkin begini kali ya,
“Eh elu
tereak apaan!? Gua kagak denger! Lu bacot apaan hah? Terserah elu! Gue kagak
denger! Atau gue yang lagi bonge ya!? Hah, bodo amat! Elu mau tembakin gua,
tembak aja! Tapi gua sembunyi dulu (ini apaan sih). Gua ini kuat kayak
titanium! Kuatan gua mungkin? Atau kuatan titanium ya!? Buset, pokoknya gua
kuat banget! Gua ga akan jatuh lu apain juga! Ada juga elu yang bakal jatoh!
Jatoh bangun aku mengejarmu, namun dirimu tak mau mengerti (asikasikJOSS)” -_-
Maaf
intermezzo yang over..
Sekarang
kita main filosofi.. *suasana mendadak berkabut
Titanium
murni berhasil dibuat 120 tahun sejak penemuannya yang pertama. Lama kan ya? Untuk menjadi
seseorang yang kuat itu perlu waktu penempaan yang ga sebentar. Kita diberi
ujian bertubi-tubi, masalah berlipat-lipat, kesedihan berombak-ombak, hingga
kita berada pada titik dimana saat kita menerima itu semua lagi kita cuma bilang
“Everything’s gonna be alright” dengan muka selow anti cepet. Iya, dengan
berbagai ujian, cobaan, malapetaka apapun, toh kita percaya bahwa semuanya akan
berakhir, maka kita bisa menjalani segalanya dengan hati yang ikhlas. *mantap
Titanium
dihargai lebih mahal dari emas karena prosesnya yang lama. Karena orang yang
benar-benar kuat di dunia ini emang sedikit à ga nyambung. Nggak,
maksudnya orang yang tahan uji itu kan langka di dunia ini. Semua orang
mengalami cobaan, tapi hanya sedikit orang yang lolos proses penempaannya
sehingga jumlah mereka langka. Orang-orang yang bener-bener kuat dalam
menjalani berbagai cobaan dalam hidupnya emang dikit. Pernah liat orang-orang yang
sukses banget ternyata masa lalunya kelam dan jatoh banget? Dan mereka adalah
wujud-wujud titanium yang sebenarnya. Makanya orang yang sukses kayak gitu
dikit banget di alam raya ini.
Eh, kuat
apa dulu nih? Kuat makan sih, gue juga gitu..Kuat tidur,, gue juga gitu. Kuat
jomblo, yaaahh.. gue juga gitu dah. *kesian
Titan,
yang terbuang oleh ayahnya sendiri karena dia kuat, jadi inget Habibie yang ‘terbuang’
dari Indonesia karena dia jenius. Tapi beliau ga terbuang ke dalam kerak bumi,
malah ke puncak-puncak bumi, negara-negara maju yang kuat. Dan itulah dia,
Master of Titanium.
Semua
orang ingin menjadi sekuat titanium. Semua orang ingin ringan dalam menjalani
hidup. Ini sebenarnya bukan keinginan, tapi pilihan. Ada orang yang memilih
untuk kuat dan tegar menjalani cobaan, ketika dia lolos cobaan itu, maka dia
dapat melihat dunia ini dengan lebih lapang. Ada orang yang memilih putus asa,
bunuh diri, minum racun, nyilet nadi sendiri, atau apapun kegiatan-kegiatan
yang sangat tidak bermutu, lalu orang itu mati dan beres semuanya? Nggak. Urusannya
masih dilanjutkan di alam selanjutnya. Nah loh.
Menjadi
kuat itu pilihan, bukan keinginan. Karena itu didasari dari Hidup adalah
pilihan. Bagaimana cara kita menyikapi hidup? Setiap orang punya pilihan untuk
menjawab. J
Semua
orang bisa menjadi sekuat titanium, tapi ga semua orang memilih untuk menjadi
seperti titanium. Take your choice, guys!
Sumber-sumber
pembuka luka lama :
http://aghnanisme.blogspot.com/2012/10/titanium-keberadaan-sifat-fisis.html
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125329-FIS.013-08-Tingkat%20perolehan-Literatur.pdf