Selasa, 25 September 2012

Nomor 2


Ini adalah desain batik bikinan gue yang dapet juara 2 di tingkat kabupaten. Tepuk tangannya mana??? #cuma kabupaten ini '--
Jadi ini desain yang mesti memperlihatkan segala hal yang berhubungan dengan Kabupaten Garut. Pas bikin konsepnya, makan waktu ampe 3 hari. Eh pas hari H, malah harus digambar ulang dalam waktu 5 jam! Aku rada tepar juga dah... tapi lumayan hadiahnya dapet voucher buku. hehehe

Sabtu, 22 September 2012

bagi-bagi hepi

Hari ini aku ikut MABIM (Masa Bimbingan) ke 4 di kampus. Datang dari jam 5, tapi biasalah.. mulainya jam 6. Ketika aku dan teman-teman mau bergerak, datanglah para 'Mawar Merah'. Mereka datang dengan emosi meluap-luap dan semangat tinggi di hari selesu itu (setidaknya bagi gue). Ini adalah mabim ke sekian yang udah kita alami dan kita gak begitu takut lagi meski perasaan terancam tetap saja membeludak hati #alay
Hari itu tumben banget 'sarapan' paginya lama. Spesial buat aku karena dapat menu 'mata DanLap(komandan lapangan). gak tahu kenapa aku gak connect pas disuruh ngitung sama mawar merah. Aku gak fokus sampe 3 kali hitungan. Mungkin karena saking sebelnya, tuh danlap ampe speakless gak ngomong apa-apa cuma matanya nyerobot banget pengen keluar. Aku sih asik-asik aja soalnya semua senior jadi merhatiin aku (meski perhatiannya sama-sama dita';mpakkan lewat mata yang menyerbu ingin keluar). Akhirnya setelah agak lama di 'begituin', kita disuruh tutup mata dan keluarlah 'Mawar Putih'. Mereka seperti biasa menyuruh kita sholat dhuha, mentoring, dan hal-hal keagamaan lainnya. Kita juga dikasih materi tentang kepemimpinan oleh seorang presiden BEM sebuah fakultas di kampus. Ada games juga yang rame tapi bikin abis suara aku.
Tibalah saat yang dinanti-nanti. Mawar Merah kembali muncul dan menggiring kami ke sebuah tempat yang kunamai Lahan Neraka. Disini kami kembali diuji dengan berbagai gelora suara. Tapi, danlapnya yang sore itu seperti gak punya cukup kekuatan untuk menahan sifat aslinya yang baik hati. Beberapa kali dia terlihat menahan tawa karena tingkah polos kami. Mawar merah yang lain juga tidak begitu menampakkan taringnya. Mereka seakan menertawakan lelucon yang tidak sengaja kami buat. Aku tiba-tiba merasa bahagia dengan suasana ini dan malah menikmati Lahan Neraka dengan sepenuh hati. Bahkan, saat aku diancam push up 2 seri pun aku malah bersorak senang dalam hati karena mulai merasakan sikap ramah mereka meski masih berusaha mereka tutupi. Kami mencintaimu para Mawar Merah, maka cintailah kami adik-adikmu... #hari yang indah

Kamis, 20 September 2012

Dua Dimensi


Tuhan
Disanakah Engkau?
Lihatkah aku ?

Tuhan
Aku begini saja, tak tahu berupa apa
Menyemai banyak padi, menuai banyak nyeri
Dalam sunyi ku meringkih, dalam sudut ku tersunyi
Dalam gelap ku tertekan, dalam kekang aku tak terulang


Tuhan
Ada banyak himpunan asa, bagai sebuah melodi pentakosta
Aku menyuruh hati untuk melihat, bahwa kita hanyalah hamba dan penguasanya
Segala-gala yang kau pastikan benar, adalah kebenaran setulus-tulusnya
Dan aku menunggu apapun yang ada , apapun yang sanggup kau tindak untuk diriku

Tuhan
Aku sering melirih dalam pejam, menyeruak luka hati
Sudah 1 windu terlewati
Mungkin bagai pengecut, aku bersembunyi menata mati
Mereka-reka apa yang bakal
Aku jadikan apa yang terjadi


Tuhan
Aku menyongsongMu, kau kemana pergi
Aku mencintaiMu, kau kemana akan pautkan hati
Ringkik kuda terdengar nyaring, tapi telingaku sunyi dari bising
Aku inginMu, tapi kau kemana akan menjauh dariku 

Elegi Malam Hari


Zalimnya seseorang sezalim-zalimnya
Aku terzalimi dan akhirnya telah menzalimi
Permata lautan di dasar samudra
Terbuang telah kubuang jauh ke dalam palung hati

Masanya manusia untuk menjadi apa apa yang tak berguna
Parasit sinting yang menggoda hati
Meluluhlantahkan keyakinan
Menjijikan bagi nurani
Dan itulah si pecundang yang zalim

Anugrah adalah segala yang terindah
Tapi kita adalah segala yang percuma

Rabu, 19 September 2012

asal usul

Sejenak mempublikasikan diri. Nama pulpen saya adalah Adil Albanny. Saya dilahirkan pada hari dimana Ki Hajar Dewantara dilahirkan. Saya lahir di Frankfurt tapi entah bagaimana ceritanya di akte kelahiran saya lahir di Garut. Mungkin karena sebenarnya nama jadul Garut itu adalah Frankfurt mungkin? #masa sih
Saya ini tipe orang yang tidak tahu harus bagaimana mendefinisikannya. Saya ini kalau dalam matematika seperti akar dari -1. (imajiner dong!?). Banyak orang berkata bahwa saya adalah pribadi langka yang tiada tandingannya dimanapun (bukannya setiap pribadi adalah langka dan hanya ada satu di semesta ini?). tapi saya tidak pernah merasa begitu. Saya lebih merasa kalau saya ini orang awam yang lazim ditemukan dimana saja. Tapi saya percaya orang-orang seperti itulah yang memiliki kekuatan dahsyat di dalam dirinya (read: doa)
Saya memiliki otak gemilang yang belum pernah saya pakai dan wajah cantik dibalik topeng yang tidak begitu indah ini. Saya memiliki segudang prestasi yang belum diraih. Saya memiliki banyak kelebihan yang ter-cover kelemahan saya. Tapi, sebenarnya saya ini adalah orang hebat yang belum muncul ke permukaan. Tunggu saja tanggal aksinya!!
"My Signs are Arts" adalah nama yang dipilih untuk tempat eksis saya. Saya bisa ditemukan di tempat-tempa t dengan ekspektasi seni yang tinggi #apaan sih
Disini saya ingin berbagi karya (habisnya, gue gak punya duit untuk dibagi-bagi) untuk kalian semua para pembaca (makasih udah bersedia baca curhatan gak asik orang agak alay ini. )
Selanjutnya, mari berbagi dengan karya, mari berbagi untuk bangsa!!!! #heroik mode: on