Mungkin mudah bagi mereka untuk melancarkan serangan. Namun untuk
kita yang diserang, kadang sulit bangkit untuk memberi serangan balasan. Mungkin
kita terjatuh dulu, tertidur, bahkan telah begitu terjerumus dalam kenistaan
penjajahan ini. Memaksa kita menjadi orang lain. Mereka tiba-tiba menyerang,
kemudian tiba-tiba menghilang. Hingga waktu untuk menunggu mereka menyerang
kembali, kita sudah makin terkubur mati. Memang membunuh kita perlahan-lahan,
tanpa memberi kepastian kapan kita akan diberi kemerdekaan.
Kita sedih. Bukan karena ternyata mereka juga melakukan
penjajahan di wilayah lain. Tapi karena memikirkan kita yang begitu lemah dan
mudah jatuh, sehingga penjajah picisan seperti mereka pun sanggup membuat kita
untuk bertekuk lutut. Kita ingin untuk bangkit kembali. Tapi, penjerat ini
telah mengikat kita sampai ke lubuk hati. Kita ingin bebas, agar kita bisa
mencari tempat terindah, dimana kita merasa aman dan terkasihi. Tapi bahkan
jiwa dan hati nurani telah menjadi debu – tersalib rasa sakit itu.
Tuhan maha memberi kekuatan, yang entah kapan akan kita
terima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar