Kamis, 06 Maret 2014

Elegi Tersapu Debu



Mungkin mudah bagi mereka untuk melancarkan serangan. Namun untuk kita yang diserang, kadang sulit bangkit untuk memberi serangan balasan. Mungkin kita terjatuh dulu, tertidur, bahkan telah begitu terjerumus dalam kenistaan penjajahan ini. Memaksa kita menjadi orang lain. Mereka tiba-tiba menyerang, kemudian tiba-tiba menghilang. Hingga waktu untuk menunggu mereka menyerang kembali, kita sudah makin terkubur mati. Memang membunuh kita perlahan-lahan, tanpa memberi kepastian kapan kita akan diberi kemerdekaan.

Kita sedih. Bukan karena ternyata mereka juga melakukan penjajahan di wilayah lain. Tapi karena memikirkan kita yang begitu lemah dan mudah jatuh, sehingga penjajah picisan seperti mereka pun sanggup membuat kita untuk bertekuk lutut. Kita ingin untuk bangkit kembali. Tapi, penjerat ini telah mengikat kita sampai ke lubuk hati. Kita ingin bebas, agar kita bisa mencari tempat terindah, dimana kita merasa aman dan terkasihi. Tapi bahkan jiwa dan hati nurani telah menjadi debu – tersalib rasa sakit itu.

Tuhan maha memberi kekuatan, yang entah kapan akan kita terima.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar