Kamis, 21 Mei 2015

Segenap Doa #1

Barangkali hujan membasahkan semua
Angin malam menyudutkan hati yang terlupa
Gunung – gunung bersumpah bisu
Engkau anak baru di Semesta Raya

Remang malam tiada bintang, aku berdiri satu kali
Berdoa, berkali – kali
Engkau mulai berdiri
Sekali, berdoa, berkali – kali

Terserah aku, terserah diriku
Maumu adalah detak sesungguhnya
Bagaikan buah hati, permata abadi
Aku berpinta, engkau seluruh niscaya

Usia berada di ambang batas
Aku menua, bahkan juga ini rupa
Bumi perlahan, hancur tinggal inti

Tapi engkau? Aku tak akan biarkan tiada
..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar